- Ayam kampung, 1 ekor
- Bawang merah, 5 siung
- Bawang putih, 3 siung
- Kemiri 4 butir
- Cabe merah, 1 bh
- Kunyit, 2 bh (1 bh-nya yang kira-kira sebesar jempol tangan)
- Daun Salam
- Sereh, dikeprek
- Air
- Sedikit Air Asem
- Garam
- Micin bila suka
- Potong-potong ayam sesuai selera, cuci bersih
- Blender / ulek bawang merah, bawang putih, kemiri, cabe merah dan kunyit
- Masak air sampai mendidih, masukkan bumbu yang telah di ulek, masukkan ayam
- Masukkan daun salam, sereh, air asem, garam dan micin
- Godok sampai ayam matang
- Goreng/bakar ayam
- Ayam goreng/bakar siap disajikan
Mama saya kalau masak ayam goreng kuning ini, airnya langsung banyak gak apa-apa soalnya kan ujung-ujungnya kalau sudah matang, airnya tinggal dikit. Kalau mertua, pakai sedikit aer dulu biar bumbu lebih meresap, baru nanti ditambah lagi airnya. Kalau saya sih pakai caranya mertua.
Setelah ayam goreng empuk, ayam bisa disajikan dalam bentuk di goreng atau di bakar, atau gak dua-duanya hihihi.. Kalau suami saya dan mertua sih langsung makan sama bumbu kuningnya, katanya enak bumbunya. Kalau saya dan mima tetap lebih suka digoreng dulu. Kalau dibakar juga enak, dulu kalau taon-baruan sama teman-teman SMA soalnya di-hip dulu juga ayamnya.
Untuk saya yang taon-baruan sepertinya gak kemana-mana, menu prakstis gini bisa jadi alternatif untuk saya bisa ngerasain liburan juga. Bebas masak, bisa agak santai tapi tetep makanan terjamin. Aku mah apa atuh, diajak liat sawah dibelakang rumah juga udah senang^^
Masih digodok, airnya masih "sedikit"
O iyaa walau udah telat saya tetap mau ngucapin:
"Selamat Natal 2015 dan Tahun Baru 2016"
Semoga kedamaian, sukacita dan kebahagiaan selalu menyertai kita semua.