Jumat, 18 Desember 2015

Semangat yang Tak Pernah Patah

Saya termasuk beruntung dikelilingi oleh orang-orang yang menginspirasi. Ini tentang Bos saya. Beliau sudah berumur, sudah opa-opa gitu. Umur boleh tua, tapi semangatnya menjalani hidup melebihi orang muda. Saya sangat mengagumi semangat hidup beliau.

Tahun 2000 bos saya terkena serangan jantung. Kondisinya sudah payah sekali. Waktu itu bisa dikatakan beliau sudah hampir meninggal. Tapi ternyata Tuhan masih memberi umur panjang ke si bos.

Tahun 2013 beliau memutuskan pasang ring di jantungnya. Bos gak ke kantor cuma sekitar 1 bulan. Di kondisinya yang belum pulih benar, beliau memilih untuk tetap melakukan aktifitas seperti biasa. Beliau gak pernah mengasihani dirinya sendiri secara berlebihan. Beliau selalu menganggap kalau kondisinya baik-baik saja.

Tahun 2015 beliau kena serangan stroke. Dua kali. Anggota tubuh sebelah kirinya lumpuh, tapi semangatnya tidak. Semangatnya untuk sembuh masih membara. Kali ini pun beliau cuma istirahat sekitar 1 bulan, selanjutnya beraktifitas normal. Beliau rajin menjalani berbagai pengobatan, ketat menjaga makanan, berpikiran positif. Kesembuhannya termasuk cepat. Walau tidak se-prima dulu, tapi saya selalu terkesima dengan segala kemajuannya.

Setelah stroke itu, ingatannya sebagian hilang. Untuk hal mudah seperti perhitungan tambah-tambahan saja bisa membuatnya bingung. Tapi beliau gak pernah menyerah, terus mencoba. Lagi-lagi kemajuannya pesat. Malah saya yang sering dikatain kalau saya lagi lupa. "Kaya nenek-nenek aja luh, begini aja lupa", katanya

Beliau selalu menghargai kesempatan hidup yang diberi Tuhan. Ketika serangan jantung pertama, beliau yang dulunya adalah perokok berat langsung berhenti total. Beliau mencoba hidup lebih sehat, makannya dijaga (banget) dan semangatnya terus dipupuk. Semangat yang tak pernah patah walau berbagai badai menerpa.

Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang (Amsal 17:22)

2 komentar:

  1. Kadang melalui orang-orang seperti Bos u itu, kita diingatkan untuk gak berhenti bersyukur ya teng.

    BalasHapus